Dolar berdiri di dekat level tertinggi dua minggu versus para pesaingnya pada hari Rabu seiring pidato kenegaraan Presiden AS Donald Trump gagal mengejutkan para pedagang mata uang dengan pasar lebih fokus pada prospek jangka pendek untuk kebijakan moneter.

Baik Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa telah mengisyaratkan prospek moneter yang hati-hati dalam beberapa hari terakhir dengan jeda The Fed membuktikan kejutan yang relatif lebih besar untuk pasar.

Akibatnya, euro telah gagal untuk beranjak dari kisaran luas $ 1,13-1,15 yang telah diperdagangkan dalam tiga bulan terakhir.

Pergeseran dalam pemikiran kebijakan itu tampak jelas pada penurunan dolar Australia setelah bank sentralnya membuka pintu bagi kemungkinan penurunan suku bunga untuk suatu perubahan yang luar biasa dari bias pengetatan yang telah berlangsung lama.

Dolar Australia jatuh 1,5 persen ke leve; $ 0,7133, bersiap untuk penurunan harian terbesar dalam setahun, dan analis pasar bergegas untuk mengubah perkiraan suku bunga mereka.

Pound tetap tertinggal di belakang setelah penurunan semalam. Mata uang itu bergerak lebih rendah ke level $ 1.2930 setelah menyentuh level $ 1.2923, posisi terendah sejak 22 Januari. (sdm)

Sumber: Reuters